1000 Poems : Izinkan Aku Menangis
Poems Series No. 0003, sebuah puisi yang bercerita tentang perjuangan seorang lelaki yang sangat mencintai perempuannya, yang selalu ingin memberikan yang terbaik kepada wanita yang ia cintai, dia juga adalah seorang lelaki yang selalu bersikap semuanya baik-baik saja, walaupun dia selalu berpura-pura dan menangis dalam diamnya, puisi yang terinspirasi dari kisah nyata, dan sebuah lagu dengan Judul "Runtuh" yang di populerkan oleh Fiersa Besari Ft. Feby Putri
PUISISTORY1000 POEMSDAG
5/2/20252 min baca



1000 Poems Series No. 0003
Judul Asli : Izinkan Aku Menangis
Ditulis Oleh : Musa
Terinspirasi dari sebuah lagu "Runtuh"
#1000Poems #Poems0003 #Mr_musa #mylovestillsame #thisforyou

Izinkan Aku Menangis (Versi Bahasa Indonesia)
Aku terbangun lagi,
bukan karena cahaya pagi,
melainkan sepi
yang merayap diam-diam ke dalam dada.
Sekelilingku sunyi,
namun pikiranku
ramai, riuh,
memaki diri yang tak mampu
mengubah cerita yang sudah tertulis.
Saat dunia meminta tawa,
aku mencoba…
tapi ternyata,
ikhlas tak semudah kata-kata.
Jangan khawatir,
aku hanya terluka.
Lagi.
Aku sudah biasa
memakai topeng tertawa,
bahkan saat hatiku tak lagi utuh.
Namun...
bolehkah kali ini,
hanya sekali saja,
aku menangis?
Sebelum kembali
berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja.
Saat kau lelah,
berhentilah dulu.
Beri ruang…
beri waktu…
Kata mereka,
“Syukuri saja.”
Tapi mereka tak tahu,
bahwa kadang
rela pun butuh air mata
untuk sampai pada makna.
Jangan khawatir,
aku hanya manusia.
Yang terluka.
Yang lelah.
Yang ingin berhenti menjadi sandiwara.
Maka izinkan aku,
hanya sekali saja
menangis…
bukan karena lemah,
tapi karena aku ingin
belajar jujur pada diri sendiri.
Aku tak ingin lagi membohongi diri.
Sudah cukup.
Kini aku ingin belajar…
menerima,
bahwa luka pun adalah bagian dari hidupku.

Let Me Cry, Just Once (English Version)
I wake again,
not because the morning came,
but because silence
crept into my chest
without a sound.
Around me — quiet.
Inside me — chaos.
A mind screaming
at a self that can’t go back
to rewrite a story
already lived.
They ask for smiles,
as if joy
could be summoned like breath.
But letting go…
is never as simple
as they say.
Don’t worry.
I’m just… hurt.
Again.
I’ve grown used
to laughing for the world
while I shatter in silence.
But
may I,
just this once,
cry?
Before I go back
to pretending
that everything is fine?
When you’re tired,
they say,
“Just rest a little.”
“Be grateful anyway.”
But they don’t know
sometimes,
gratitude feels like a wound,
when you’re asked to smile
through pain.
Don’t worry.
I’m just human.
Wounded.
Weary.
Wearing a mask that no longer fits.
So please
let me cry,
just once.
Not out of weakness,
but because I’m learning
to be honest
with myself.
I no longer want
to lie to my own heart.
Enough.
Today,
I want to begin
learning to accept myself
and every scar
that made me
who I am.

Pahintulutan Mo Akong Umiyak, Kahit Minsan Lang (Tagalog Version)
Nagising akong muli,
hindi dahil dumating ang umaga,
kundi dahil ang katahimikan
ay dahan-dahang sumiksik sa aking dibdib
nang walang ingay.
Sa paligid ko — tahimik.
Sa loob ko — kaguluhan.
Isang isipan na sumisigaw
sa sarili nitong hindi na makabalik
upang isulat muli
ang kwento na minsan nang nangyari.
Humihiling sila ng ngiti,
na para bang ang ligaya
ay kayang tawagin tulad ng paghinga.
Ngunit ang paglaya...
hindi kailanman ganoon kadali
gaya ng sinasabi nila.
Huwag kang mag-alala.
Ako'y nasasaktan lang.
Muli.
Sanay na ako
na tumawa para sa mundo
habang unti-unting gumuho sa katahimikan.
Ngunit
maaari ba,
kahit minsan lang,
umiyak ako?
Bago ako muling
magpanggap
na ayos lang ang lahat?
Kapag pagod ka,
sabi nila,
“Magpahinga ka lang saglit.”
“Maging mapagpasalamat ka pa rin.”
Ngunit hindi nila alam
minsan,
ang pasasalamat ay tila sugat,
kapag pinipilit kang ngumiti
habang may kirot sa puso.
Huwag kang mag-alala.
Tao lang ako.
Sugatan.
Pagod.
Nagsusuot ng maskara na hindi na kasya.
Kaya pakiusap
hayaan mo akong umiyak,
kahit minsan lang.
Hindi dahil ako’y mahina,
kundi dahil natututo akong
maging totoo
sa aking sarili.
Ayoko nang
magsinungaling sa sarili kong puso.
Tama na.
Ngayon,
nais kong simulan
ang pagtanggap sa aking sarili
at sa bawat pilat
na humubog
kung sino ako ngayon.
Address
Ringroad, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Contacts
+62-8216600-0140
official.1000poems@gmail.com
Business Inquiry
Business@1000poems.blog