1000 Poems : Aku Tahu Aku Tak Dipilih, Tapi Aku Masih Memilihmu
Poems Series No.41, sebuah puisi yang di buat untuk merayakan sakit hati, sebuah edisi puisi spesial yang terinsipirasi dari lagu berjudul "Ada Selamanya" yang di populerkan oleh Band Ternama "For Revenge"
PUISI1000 POEMSDAGSTORYPUISI KONTES
Mr.Musa
5/9/20252 min baca



1000 Poems, Series No. 041
Judul Asli : Aku Tahu Aku Tak Dipilih, Tapi Aku Masih Memilihmu
Ditulis Oleh : Musa
Terinspirasi dari sebuah lagu "Ada Selamanya"
#1000Poems #Poems0041 #Mr_musa #mylovestillsame #thisforyou

Aku Tahu Aku Tak Dipilih, Tapi Aku Masih Memilihmu
Aku tahu...
aku kalah.
Dari segalanya.
Dari cinta yang lebih mewah,
dari genggam yang lebih kuat,
dari kata-kata manis yang aku tak punya.
Kau memilih dia.
Dan itu menghancurkan tulang-tulang kecil
yang selama ini menopang namamu di dadaku.
Tapi aku tak marah.
Karena cinta yang tulus,
tidak pernah sempat belajar cara membenci.
Aku hanya diam.
Menahan air mata seperti lelaki bodoh
yang terlalu berharap
pada cerita yang bahkan kau sendiri
sudah menyelesaikannya diam-diam.
Malam-malam panjang,
aku tetap menggenggam namamu
di antara jemariku yang gemetar—
seolah dengan itu,
kau akan kembali.
Aku bertanya pada waktu:
Bagaimana caranya berhenti mencintai
seseorang yang masih hidup di dalam dada,
meski tubuhnya tak lagi di sini?
Kau bilang:
"Aku pantas bahagia."
Tapi mengapa kebahagiaanmu
harus berarti kehancuranku?
Kini aku seperti hujan
yang turun tanpa sebab,
dan tak ada yang peduli
apakah tanah yang kutimpa
masih sanggup menerima.
Tapi dengarlah ini
aku tetap di sini.
Lemah, patah,
tapi tidak hilang.
Jika suatu hari kau kembali
dengan luka yang tak sempat kau rawat,
aku akan tetap di tempat yang sama.
Membuka tanganku,
untuk memelukmu seperti dulu
walau hatiku sudah penuh retak
yang tak akan pernah sembuh sepenuhnya.

I Know You Didn’t Choose Me, But I Still Choose You
I know…
I lost.
To everything.
To a love that looked richer,
to a grip stronger than mine,
to sweeter words I never learned to say.
You chose him.
And that shattered the tiny bones
that carried your name in my chest.
But I’m not angry.
Because true love
never really learns how to hate.
So I stayed quiet.
Holding back tears like a foolish man
still hoping for a story
you had secretly ended.
Through long nights,
I kept holding your name
between my trembling fingers—
as if doing so
might bring you back.
I asked time:
How do you stop loving
someone who’s still alive inside you,
even when her body is gone?
You said:
“I deserve to be happy.”
But why must your happiness
cost me my ruin?
Now I am like rain
falling without a reason,
and no one cares
if the ground beneath me
can still take it.
But listen to this
I’m still here.
Weak, broken,
but not gone.
If one day you return
with wounds you never learned to heal,
you’ll find me in the same place.
Arms open,
ready to hold you again
even if my heart
is cracked beyond repair.

Alam Kong Hindi Ako Pinili, Pero Ikaw Pa Rin ang Pinipili Ko
Alam ko…
natalo ako.
Sa lahat.
Sa pag-ibig na mas marangya,
sa yakap na mas matatag,
sa mga salitang matamis na hindi ko kayang bigkasin.
Pinili mo siya.
At durog ang maliliit kong buto
na matagal nang nagdadala ng pangalan mo sa dibdib ko.
Ngunit hindi ako galit.
Dahil ang totoong pagmamahal,
hindi kailanman natutong magalit.
Nanahimik na lang ako.
Tinitimpi ang luha gaya ng isang hangal
na umaasa pa rin
sa istoryang matagal mo nang tinapos.
Sa mga gabing walang dulo,
hawak ko pa rin ang pangalan mo
sa nanginginig kong mga daliri
na parang sapat iyon
para bumalik ka.
Tinanong ko ang panahon:
Paano mo titigilan ang magmahal
sa isang taong buhay pa rin sa dibdib mo,
kahit wala na siya sa tabi mo?
Sabi mo:
"Karapat-dapat akong sumaya."
Pero bakit kailangang kasabay ng saya mo
ang pagkawasak ko?
Ngayon, ako’y parang ulan
na bumubuhos nang walang dahilan,
at walang pakialam
kung kaya pa bang tanggapin ng lupa
ang bawat patak ko.
Ngunit pakinggan mo ito
nandito pa rin ako.
Mahina, durog,
pero hindi naglaho.
Kung sakaling bumalik ka
dala ang mga sugat na hindi mo naagapan,
makikita mo akong nasa parehong lugar.
Nakahanda ang aking mga bisig
na muling yakapin ka
kahit ang puso kong ito
ay sirang-sira na’t di na muling mabubuo.
Address
Ringroad, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Contacts
+62-8216600-0140
official.1000poems@gmail.com
Business Inquiry
Business@1000poems.blog